Kau Tetap Ibuku

Murni merupakan sesosok perempuan tua renta yang selalu bersedih karena terbayang-bayang kenangan masa lalu yang cukup memilukan karena ditinggalkan begitu saja oleh suaminya dan karena keadaan ekonomi, tepatnya sekitar 46 tahun yang lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki yang ia beri nama Joko Susilo, namun kerap di panggil Joko.
Ketika Joko baru berumur sekitar satu bulan, Murni bertemu dengan teman dekatnya yang bernama Mila, teman dekatnya tersebut sudah lama menikah namun belum juga dikarunia anak oleh Tuhan yang Maha Kuasa, inilah awal mula kenangan pahit itu dimulai
Siang itu Mila berkunjung ke rumah Murni, "Assalamualaikum Mur", Mila mengucap salam
"Waalaikumsalam", Murni menjawab dengan rasa penasaran siapakah yang datang berkunjung kerumahnya
Lalu Murni membuka pintu, ternyata dia melihat teman lamanya Mila yang berkunjung, Murni segera menghampiri dan memeluknya karena mereka memang sudah lama tak berjumpa
"Apa kabar Mila, kamu kelihatan lebih gemukan sekarang", tanya Murni
"Ah masa sih, perasaan berat badanku gini-gini saja dari dulu", jawab Mila
"Karena keasyikan ngobrol sampai lupa mempersilahkan masuk, silahkan masuk Mil," pinta Murni kepada Mila
Kemudian mereka berdua pun masuk ke rumah Murni dan cerita panjang lebar, hingga Mila pun bertanya,"ngomong-ngomong suamimu mana Mur? tanya Mila
"Aku sekarang hanya tinggal dengan kedua anakku, Lili dan Joko yang baru berusia sebulan, suamiku telah pergi meninggalkanku dan menikah dengan perempuan lain", Murni menjelaskan kepada Mila
"Ya Allah, tega benar suamimu, kamu baru melahirkan anaknya dia meninggalkan kamu begitu saja, dasar laki-laki tak punya hati", Mila sedikit terbawa emosi
"Kebetulan kamu ada disini, kalau boleh aku mau meminta pertolonganmu", Murni memohon dengan muka yang bersedih
"Pertolongan apa yang dapat kuberikan Mur? tanya Mila kepada Murni
"Aku sudah mengenal kamu dengan lama dan kita juga sudah lama berteman, aku juga tahu kamu sudah lama menikah namun belum memperoleh keturunan, kalau kamu memang mau menolongku, bagaimana kalau kamu yang mengasuh si Joko, karena saat ini aku benar-benar tidak tahu harus gimana caranya membeli kebutuhannya, untuk diriku saja aku tidak tahu harus darimana mencarinya", Murni menjelaskan sambil menangis
Mendengar penjelasan dari Murni, Mila pun bingung harus bersedia mengasuh Joko yang baru berusia sebulan atau kah menolaknya
Setelah terdiam beberapa menit Mila pun menjawab, "Baiklah aku bersedia asal itu bisa mengurangi bebanmu".
Mendengar jawaban dari Mila, Murni pun bingung apakah dia harus senang atau sedih, karena anaknya akan dibawa oleh orang lain, namun di lubuk hati yang paling dalam Murni berharap anaknya bisa menjadi lebih baik bila di asuh oleh orang lain.

Mencintai Anak Yatim

Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakuk karimah, bahkan diutusnya Nabi Muhammad Saw ke dunia ini tujuan yang paling urgent ialah untuk memperbaiki akhlak manusia yang sangat buruk. Salah satu nilai-nilai akhlak yang harus dijunjung tinggi adalah mencintai anak yatim, karena barangsiapa yang tidak mencintai anak-anak yatim maka ia termasuk orang-orang yang mendustai agama, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam al-Qur'an Surat al-Ma'un ayat 1-7


ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwasanya sifat yang mendustakan agama diantaranya adalah orang-orang yang menghardik anak yatim. Di dalam KBBI menghardik berarti mengata-ngatai atau membentak dengan keras. Bagi seseorang yang melakukan hal tersebut samalah orang tersebut dengan orang-orang yang mendustakana agama. Selain dari pada itu, seseorang juga melarang untuk memakan harta anak yatim, hal ini juga sudah diterangkan di dalam al-Qur'an Surat an-Nisaa ayat 10

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala." (Q.S. An-Nisaa -10) 

Amalan Bagi yang Belum Beruntung Naik Haji

Setiap umat muslim pasti sangat mendambakan untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang-orang yang mampu. Ibadah haji merupakan ibadah yang mewah, karena untuk melaksanakan ibadah haji seorang muslim harus memiliki kemampuan, terutama kemampuan financial. Pada tanggal 21 Agustus 2015 kloter pertama telah diberangkatkan ke tanah suci, itu artinya musim haji pun sudah di mulai, sesama umat Islam sudah harus bangga dengan keberangkatan tamu Allah tersebut, karena mereka adalah Duyufurrahman al mubarakun (para tamu Allah yang diberkati), karena sudah dikatakan siapa yang memuliakan tamu Allah maka Allah akan memuliakan orang tersebut. 

Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib dikerjakan jika ia mampu, kewajiban ini telah dijelaskan di dalam alQur'an Surat Al-Baqarah ayat 196

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah"

Kemudian di dalam Surat Ali-Imran ayat 97
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam"