Pengertian Murottal

Mungkin tak banyak yang tahu, sebenarnya cara membaca al-Qur’an itu ada dua, yakni dibawakan dengan cara murotal dan mujawwad. cara pembacaan dengan murottal merupakan cara yang paling lazim kita temui dan hampir dipelajari semua muslim di dunia, pembacaan al-Qur’an sesuai dengan kaidah hukum bacaan yang sudah ada berdasarkan yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. 

Murottal  adalah membaca al Qur’an yang menfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu al Qur’an. Karena konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an tidak dibawakan sepenuhnya. Hanya pada nada asli dengan tingkat suara sedang.

Secara Bahasa antara Mujawwad dan Murattal tidak ada perbedaan Mujawwad berarti membaca Alqur’an dengan memperhatikan Ilmu Tajwid, sedangkan Murattal membaca Alqur’an dengan Tartil (Tenang tanpa tergesa-gesa) dengan memperhatikan ilmu tajwid dan makharijul huruf, tetapi dalam Ilmu nagham (ilmu lagu al Qur’an) kedua bacaan tersebut berbeda.
Secara bahasa murattal (مرتَّل), adalah Isim Maf’ul dari kalimat  (رتل – يرتل) bentuk mashdarnya adalah Tartil (ترتيل).
Dalam Ilmu Tajwid, dikenal istilah yang mengungkapkan tentang tingkat kecepatan dalam membaca Al-qur’an yaitu  Tartil, Tadwir, Hadr dan Tahqiq, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Assamanudi dalam kitab Laali Al-Bayan :
حدرٌ وتدويرٌ وترتيلٌ تُرى  «‌«  جميعُها مراتبا لِمن قرا
“Hadr, Tadwir dan  Tartil kesemuanya adalah tingkatan bagi pembaca Qur’an”

Keutamaan Menghafal Hadits Arbain

Beberapa hadis diriwayatkan oleh ulama mengisyaratkan keutamaan menghafal 40 Hadis, riwayat-riwayat tersebut ada yang berkatagori hadis da’if, ada juga yang hasan. Beberapa diantaranya dinukil oleh Imam al-Nawawi dalam al-Arba’innya dengan menegaskan bahwa riwayatnya diriwayatkan dari beberapa orang sahabat: Ali, Ibn Mas’ud, Mu’az, Abu Zarr, Ibn Umar, Ibn Abbas, Anas, Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri.
Riwayat yang disebutkan Imam al-Nawawi adalah:

من حفظ على أمتي أربعين حديثاً من أمر دينها بعثه الله يوم القيامة في زمرة الفقهاء والعلماء

Barangsiapa hafal 40 hadis dari perkara agamanya, maka Allah akan bangkitkan ia pada hari kiamat dalam kelompok fuqoha (ahli fiqh) dan ulama [1]

Dalam riwayat lain:
بعثه الله فقيهاً عالماً

Allah bangkitkan dia sebagai seorang pakar fiqh dan seorang ulama.

Dalam riwayat Abu al-Darda’:
وكنت له يوم القيامة شافعاً وشهيداً

Nanti pada hari kiamat Aku (Muhammad) akan memberinya syafa’at  dan kesaksian.

Dalam riwayat Ibn Mas’ud:
أدخل من أي أبواب الجنة شئت

Dikatakan kepada mereka: Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu suka.

Dalam riwayat Ibn Umar:
كُتب في زمرة العلماء وحشر في زمرة الشهداء

Dicatat dalam kelompok ulama, dan dikumpulkan (di Mahsyar) dalam kelompok syuhada.

Namun lanjut al-Nawawi, kesemua riwayat di atas adalah lemah/da’if, akan tetapi hadis da’if boleh digunakan dalam fada’il a’mal/keutamaan amalan. [2]

Salah Satu Murid TPQ Al-Insan lagi Menghafal Hadits Arbain yang pertama


__________________________________________
[1]  Lihat Al-Nawawi, al-Arba’in al-Nawawi pada muqoddimah.
[2] Sebagian riwayat di atas diriwayatkan oleh al-Khatib al-Bagdadi dalam kitab Syaraf Ahlu al-Hadis, sedangkan Ibn Jauzi meriwayatkan hadis itu semua dalam kitab Al-Ilal a-Mutanahiah dari 13 orang sahabat, namun beliau menjelaskan bahwa kesemua jalurnya adalah dhaif. Ibn Munzir dan Ibn Hajar telah menulis buku kecil tersendiri yang membahas hadis keutamaan menghafal 40 hadis ini dengan segala permasalahannya. Lihat Al-Khatib al-Bagdadi, Syaraf Ahlu al-Hadis, hal. 30-31; Ibnu Jauzi, Al-Ilal al-Mutanahiah, Jilid. I, hal.119-129 ; Ibn Hajar, Talkhish al-Habir, jilid. III, hal. 1085.


Keutamaan Surat Al-Mulk


Tidak adalagi yang lebih sempurna selain Al-Quran, semua signal ilmu pengetahuan, tata cara berprilaku dan bernegara semua tertuang dengan sangat baik didalamnya. Sekalipun tidak pernah Al-Quran itu dapat dirubah oleh manusia karena memang Al-Quran adalah bukti otentik akan kebesaran Allah SWT. Penciptaan manusia serta penciptaan alam raya semua di kupas habis oleh Al-Quran padahal secara logika ketika Al-Quran turun ke bumi ini pada dahulu kala tidak ada namanya penelitian ataupun ilmu pengetahuan yang bisa menandinginya.
Termasuk diturunkannya surat Al Mulk didalam Al Quran yang dapat memberikan keterangan jelas dan sangat dahsyat faedah serta keutamaan dari surat tersebut.

Tentang Surat Al-Mulk
Surah Al Mulk (bahasa Arab:الملك ) adalah surah ke 67 dalam Al-Qur’an. Surah ini tergolong surah ‘makkiyah’ yang terdiri daripada 30 ayat. Dinamakan Al Mulk kerana kata Al Mulk yang terdapat pada ayat pertama surah ini. yang bererti ‘Kerajaan’. Surat ini disebut juga dengan ‘At Tabaarak’ yang bererti Maha Suci.
Secara umumnya, surah ini banyak mengisahkan tentang kekuasaan Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya. Ini jelas digambarkan daripada tajuk surah ini, al-Mulk, yang bermaksud ‘kerajaan’. Pada awal surah, ayat ini diceritakan kesempurnaan ciptaan alam ini, yang tidak ada cacat-celanya. Allah telah menciptakan alam ini daripada awal yang tiada apa-apa kepada yang ada dan seterusnya menjaga alam ini dengan penuh kesempurnaan. Allah berkuasa menciptakan dan mematikan sesuatu menurut kehendak-Nya.
Keistimewaan Dan Keutamaan Surat Al-Mulk
Keistimewaan Dan Keutamaannya tersebut diketahui karena Baginda Rasulullah SAW menyebutkan tentang khasiat surat al-Mulk ini diantaranya:
Dalam salah satu sabdanya. Rasulullah mengatakan bahwa Surat al-Mulk itu menjaga dan memelihara pembacanya dari azab kubur. Ibnu Abbas berkata: “Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara teriakan dari kuburan itu: Inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: Surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” (Ad-Da’awat Ar-Rawandi, hlm 279/817; Al-Bihar 82/ 64, 92/313/2, 102/269/

Muroja'ah

Kegiatan Murojaah sambil olahraga adalah kegiatan di TPQ Al-Insan di setiap hari minggu. kegiatan ini ada karena melihat kejenuhan yang di alami murid-murid TPQ Al-Insan, sehingga muncullah ide ini agar mereka terhibur juga, karena menghafal itu sangatlah membosankan bagi anak-anak yang mana jiwa mereka masih lebih senang untuk bermain.
semoga dengan adanya kegiatan ini, semangat mereka untuk menghafal AlQur'an semakin meningkat lagi, sehingga target yang ingin dicapai dapat tercapai.