Mungkin tak banyak yang tahu, sebenarnya
cara membaca al-Qur’an itu ada dua, yakni dibawakan dengan cara murotal
dan mujawwad. cara pembacaan dengan murottal merupakan cara yang paling
lazim kita temui dan hampir dipelajari semua muslim di dunia, pembacaan
al-Qur’an sesuai dengan kaidah hukum bacaan yang sudah ada berdasarkan
yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.
Murottal adalah
membaca al Qur’an yang menfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan
dan lagu al Qur’an. Karena konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan
tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an tidak dibawakan
sepenuhnya. Hanya pada nada asli dengan tingkat suara sedang.
Secara Bahasa antara Mujawwad dan Murattal tidak ada perbedaan Mujawwad
berarti membaca Alqur’an dengan memperhatikan Ilmu Tajwid, sedangkan
Murattal membaca Alqur’an dengan Tartil (Tenang tanpa tergesa-gesa)
dengan memperhatikan ilmu tajwid dan makharijul huruf, tetapi dalam Ilmu
nagham (ilmu lagu al Qur’an) kedua bacaan tersebut berbeda.
Secara bahasa murattal (مرتَّل), adalah Isim Maf’ul dari kalimat (رتل – يرتل) bentuk mashdarnya adalah Tartil (ترتيل).
Dalam Ilmu Tajwid, dikenal istilah yang
mengungkapkan tentang tingkat kecepatan dalam membaca Al-qur’an yaitu
Tartil, Tadwir, Hadr dan Tahqiq, sebagaimana dijelaskan oleh Imam
Assamanudi dalam kitab Laali Al-Bayan :
حدرٌ وتدويرٌ وترتيلٌ تُرى «« جميعُها مراتبا لِمن قرا
Tartil adalah bacaan
Alqur’an yang tenang tanpa tergesa-gesa, memaknai setiap lafazhnya,
dengan mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid. Bacaan
ini dikenal semua kalangan sebagai bacaan yang paling utama. Karena
Alqur’an diturunkan dengan bacaan ini, dan Allah memerintahkan
Rasulullah untuk membacanya dengan Tartil :
﴿أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا﴾«73:4«
﴿وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا
نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآَنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ
بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا﴾«25:32«
Tadwir adalah
bacaan dengan tingkat kecepatan antara Tahqiq dan Hadr, dengan
mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid tetapi lebih
lambat dari Tartil
Tahqiq adalah bacaan
Alqur’an yang sangat memperhatikan karakteristik setiap huruf (مخارج
الحروف), dan mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid,
oleh karena itu bacaan ini sangat lambat lebih lambat dari Tartil,
Bacaan ini direkomendasikan untuk Pendidikan atau pemula dalam belajar
Alqur’an.
Hadr adalah bacaan cepat tanpa menghilangkan perhatian setiap bacaan dari kesesuaian dengan hukum tajwid
Berikut kami suguhkan beberapa Qaari yang melantunkan Ayat suci Al-Qur’an dengan gaya Baca Murattal
AbdulAzeez al-Ahmad | AbdulBari ath-Thubaity |
Abdullah Ali Jabir [Studio] | AbdulBaset AbdulSamad |
Abdullah Basfar | Abdullah Ali Jabir |
AbdulMuhsin al-Qasim | Abdullah Awad al-Juhani |
Abdur-Rahman as-Sudais | Abdullah Khayat |
Abu Bakr al-Shatri | AbdulWadud Haneef |
Ahmed ibn Ali al-Ajmy | Adel Kalbani |
Ali Abdur-Rahman al-Huthaify | Al-Hussayni Al-‘Azazy (with Children) |
Dr. Shawqy Hamed | Aziz Alili |
Hamad Sinan | Fares Abbad |
Hatem Farid | Hani ar-Rifai |
Imad Zuhair Hafez | Ibrahim Al-Jibrin |
Maher al-Muaiqly | Khalid al-Qahtani |
Mohamed Al-Tablawi | Mahmoud Khalil Al-Husary |
Mohammad Ismaeel Al-Muqaddim | Mishari Rashid al-`Afasy |
Muhammad Abdul-Kareem | Mohammad Al-Tablawi |
Muhammad al-Mehysni | Mostafa Ismaeel |
Muhammad Hassan | Muhammad al-Luhaidan |
Muhammad Siddiq al-Minshawi | Muhammad Ayyub |
Muhammad Sulaiman Patel | Muhammad Jibreel |
Nabil ar-Rifai | Mustafa al-`Azawi |
Sadaqat `Ali | Saad al-Ghamdi |
Salah al-Budair | Sahl Yasin |
Salah Bukhatir | Salah Al-Hashim |
Sa`ud ash-Shuraym | Saleh al Taleb |
Tawfeeq ibn Sa`id as-Sawa’igh | Sudais and Shuraym |
Berikut ini adalah murottal AlQur'an versi Muhammad Syuksi Hasibuan, salah satu guru di TPQ Al-Insan.
0 komentar:
Posting Komentar