Suri Tauladan Rasulullah Saw

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Sudah menjadi kewajiban bagi manusia untuk senantiasa mensyukuri semua nikmat yang telah dikaruniakan dan tidak seharusnya manusia untuk menghitung-hitung nikmat Allah karena tidak ada seorang pun manusia yang mampu untuk menghitung nikmat yang telah diberikan Allah, sebagaimana firman Allah di dalam al-Qur'an Suroh an-Nahl ayat 18
وان تعدوا نعمة الله لا تحصها
"Dan janganlah sekali-kali nikmat Allah, sesungguhnya kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya"
Ayat ini seharusnya menjadi perhatian bersama bahwasanya selalulah bersyukur dan jangan pernah kufur, karena semua yang diperoleh di dunia ini adalah nikmat dari Allah Swt.
Sholawat berangkaikan salam kepada Nabi besar Muhammad Saw yang telah menyampaikan risalahnya kepada ummatnya sehingga Islam dapat menjadi agama yang besar sekaligus agama yang diridhoi oleh Allah Swt. Jika berbicara mengenai shalawat maka cukup banyak kemuliaan yang diperoleh orang-orang yang bershalawat. Adapun keutamaan yang dapat diperoleh orang-orang yang bershalawat diantaranya adalah:
Pertama, Orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad Saw
Di dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi "Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku" (HR. Tirmidzi)
Kedua, orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw maka akan mendapatkan 10 shalawat dari Allah Swt dan mendapatkan 10 kebaikan (HR. Tirmidzi)

Cara Bersyukur Kepada Allah Swt

Ada sebuah sifat yang mulia, sifat tersebut mudah untuk diucapkan namun sulit untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sifat tersebut ialah pandai bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. Sebelum melangkah lebih jauh membahas mengenai cara bersyukur kepada Allah Swt maka harus mengetahui pengertian syukur itu sendiri terlebih dahulu.

Syukur berasal dari Bahasa Arab yaitu berasal dari kata syakara-yaskuru-syukran yang berarti berterima kasih kepadaNya. Sedangkan menurut istilah syukur ialah ucapan terima kasih atas semua kenikmatan yang diperoleh kepada sang pemberi nikmat yaitu Allah Swt.

Raghib Isfahani, dalam buku agungnya yang dikenal dengan nama al-Mufradat mengatakan syukur berarti sebuah kondisi batin yang selalu mengingat Allah dan memberikan perhatian kepada berbagai nikmat Ilahi dengan memahami sumber datangnya nikmat itu dan bagaimana menggunakannya.Sedangkan Imam an-Nawawi mengatakan esensi syukur adalah pengakuan atas keni'matan yang diberikan oleh Sang Maha Pemurah disertai sikap mengagungkanNya

Manusia yang bersyukur kepada Allah Swt akan secara otomatis semakin tunduk dan patuh kepada semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala yang telah dilarang oleh Allah Swt. Mengapa sikap manusia tersebut harus seperti itu? Hal itu disebabkan karena orang yang bersyukur itu mengetahui dari mana sumber rezeki itu datang, misalnya ada seseorang yang mau menolong seseorang baik dari segi materi maupun non-materi, maka secara otomotis orang tersebut akan bersikap lemah lembut dan baik terhadap orang yang mau menolong tersebut, hal itu akan terjadi secara otomatis. Namun jika bertolak belakang dari yang seharusnya itulah yang dikatakan dengan orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah

Kau Tetap Ibuku

Murni merupakan sesosok perempuan tua renta yang selalu bersedih karena terbayang-bayang kenangan masa lalu yang cukup memilukan karena ditinggalkan begitu saja oleh suaminya dan karena keadaan ekonomi, tepatnya sekitar 46 tahun yang lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki yang ia beri nama Joko Susilo, namun kerap di panggil Joko.
Ketika Joko baru berumur sekitar satu bulan, Murni bertemu dengan teman dekatnya yang bernama Mila, teman dekatnya tersebut sudah lama menikah namun belum juga dikarunia anak oleh Tuhan yang Maha Kuasa, inilah awal mula kenangan pahit itu dimulai
Siang itu Mila berkunjung ke rumah Murni, "Assalamualaikum Mur", Mila mengucap salam
"Waalaikumsalam", Murni menjawab dengan rasa penasaran siapakah yang datang berkunjung kerumahnya
Lalu Murni membuka pintu, ternyata dia melihat teman lamanya Mila yang berkunjung, Murni segera menghampiri dan memeluknya karena mereka memang sudah lama tak berjumpa
"Apa kabar Mila, kamu kelihatan lebih gemukan sekarang", tanya Murni
"Ah masa sih, perasaan berat badanku gini-gini saja dari dulu", jawab Mila
"Karena keasyikan ngobrol sampai lupa mempersilahkan masuk, silahkan masuk Mil," pinta Murni kepada Mila
Kemudian mereka berdua pun masuk ke rumah Murni dan cerita panjang lebar, hingga Mila pun bertanya,"ngomong-ngomong suamimu mana Mur? tanya Mila
"Aku sekarang hanya tinggal dengan kedua anakku, Lili dan Joko yang baru berusia sebulan, suamiku telah pergi meninggalkanku dan menikah dengan perempuan lain", Murni menjelaskan kepada Mila
"Ya Allah, tega benar suamimu, kamu baru melahirkan anaknya dia meninggalkan kamu begitu saja, dasar laki-laki tak punya hati", Mila sedikit terbawa emosi
"Kebetulan kamu ada disini, kalau boleh aku mau meminta pertolonganmu", Murni memohon dengan muka yang bersedih
"Pertolongan apa yang dapat kuberikan Mur? tanya Mila kepada Murni
"Aku sudah mengenal kamu dengan lama dan kita juga sudah lama berteman, aku juga tahu kamu sudah lama menikah namun belum memperoleh keturunan, kalau kamu memang mau menolongku, bagaimana kalau kamu yang mengasuh si Joko, karena saat ini aku benar-benar tidak tahu harus gimana caranya membeli kebutuhannya, untuk diriku saja aku tidak tahu harus darimana mencarinya", Murni menjelaskan sambil menangis
Mendengar penjelasan dari Murni, Mila pun bingung harus bersedia mengasuh Joko yang baru berusia sebulan atau kah menolaknya
Setelah terdiam beberapa menit Mila pun menjawab, "Baiklah aku bersedia asal itu bisa mengurangi bebanmu".
Mendengar jawaban dari Mila, Murni pun bingung apakah dia harus senang atau sedih, karena anaknya akan dibawa oleh orang lain, namun di lubuk hati yang paling dalam Murni berharap anaknya bisa menjadi lebih baik bila di asuh oleh orang lain.

Mencintai Anak Yatim

Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakuk karimah, bahkan diutusnya Nabi Muhammad Saw ke dunia ini tujuan yang paling urgent ialah untuk memperbaiki akhlak manusia yang sangat buruk. Salah satu nilai-nilai akhlak yang harus dijunjung tinggi adalah mencintai anak yatim, karena barangsiapa yang tidak mencintai anak-anak yatim maka ia termasuk orang-orang yang mendustai agama, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam al-Qur'an Surat al-Ma'un ayat 1-7


ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwasanya sifat yang mendustakan agama diantaranya adalah orang-orang yang menghardik anak yatim. Di dalam KBBI menghardik berarti mengata-ngatai atau membentak dengan keras. Bagi seseorang yang melakukan hal tersebut samalah orang tersebut dengan orang-orang yang mendustakana agama. Selain dari pada itu, seseorang juga melarang untuk memakan harta anak yatim, hal ini juga sudah diterangkan di dalam al-Qur'an Surat an-Nisaa ayat 10

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala." (Q.S. An-Nisaa -10) 

Amalan Bagi yang Belum Beruntung Naik Haji

Setiap umat muslim pasti sangat mendambakan untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang-orang yang mampu. Ibadah haji merupakan ibadah yang mewah, karena untuk melaksanakan ibadah haji seorang muslim harus memiliki kemampuan, terutama kemampuan financial. Pada tanggal 21 Agustus 2015 kloter pertama telah diberangkatkan ke tanah suci, itu artinya musim haji pun sudah di mulai, sesama umat Islam sudah harus bangga dengan keberangkatan tamu Allah tersebut, karena mereka adalah Duyufurrahman al mubarakun (para tamu Allah yang diberkati), karena sudah dikatakan siapa yang memuliakan tamu Allah maka Allah akan memuliakan orang tersebut. 

Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib dikerjakan jika ia mampu, kewajiban ini telah dijelaskan di dalam alQur'an Surat Al-Baqarah ayat 196

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah"

Kemudian di dalam Surat Ali-Imran ayat 97
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam"


KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD DAN DHUHA

Selain sholat 5 waktu yang hukumnya wajib, kita juga diutamakan mengerjakan sholat sunah Dhuha dan Tahjud. Sholat yang bisa dilakukan minimal 2 rakaat ini ternya memiliki banyak sekali manfaat. Selain kita mendapat tempat istimewa dihadapan Allah SWT, kita juga bisa memperoleh tubuh yang sehat.
Sholat Dhuha adalah sholat yang dikerjakan pada waktu dhuha dimana matahari naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas menjelang sholat dzuhur, atau sekitar jam 7 pagi sampai jam 11. Sholat dhuha sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan pagi. Sholat dhuha dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah (Munfarid). Jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.

Berikut manfaat dari sholat dhuha :
  1. Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud) 
  2. “Dari Abi Zar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Setiap pagi ada kewajiban untuk bersedekah untuk tiap-tiap persendian (ruas). Tiap-tiap tasbih adalah sedekah, riap-tiap tahlil adalah sedekah, tiap-tiap takbir adalah sedekah, dan menganjurkan kebaikan serta mencegah kemungkaran itu sedekah. Cukuplah menggantikan semua itu dengan dua rakaat salat Dhuha.”(HR Muslim) 
  3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.”(HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan)
Shalat Tahajud atau Qiyamul lail adalah sholat yang dilakukan pada malam hari setelah terjaga dari tidur. Sholat tahajjud termasuk salat sunnat mu’akad. Sholat tahajud dikerjakan minimal dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktu untuk melaksanakan sholat tahajud ditetapkan waktu Isya’ hingga waktu subuh. Namun ada waktu-waktu utama yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )

KERUGIAN ORANG YANG TIDAK SHALAT SUBUH

Berikut adalah kerugian yang akan dialami oleh orang yang tidak melakukan shalat Subuh dan shalat lain secara berjamaah: 
  1. Memiliki sifat-sifat orang munafik yang tidak menjalankan shalat (kecuali dalam keadaan malas) Rasulullah bersabda : "Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Seandainya mereka tahu apa makna di dalamnya, maka mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. "(Muttafa Alaih) 
  2. kesengajaan tidur sampai tidak shalat subuh dan meninggalkan shalat berjamaah merupakan perbuatan kufur dan diancam dengan ancaman yang sangat berat. Allah swt berfirman : "Maka celakalah orang-orang yang melakukan shalat, iaituorang-orang yang lalai dari shalatnya." (Al Ma'un 4-5) 
  3. Seorang pria berada di sisi Nabi SAW dan dia tidur sampai pagi, lalu Nabi SAW bersabda: "Itulah pria yang kedua telinganya dikencing setan." (Muttafaq Alaih)
Allah SWT sendiri mengatakan bahwa mereka yang susah untuk shalat Isya dan Subuh adalah orang munafik. Jadi tak susahlah kita ingin kenali orang munafik. Dan kita sendiri dapat mengukur apakah kita ini orang munafik atau tidak. Datangilah masjid-masjid dan surau-surau untuk shalat Subuh.
“Barang siapa salat Subuh dengan berjamaah, maka dia berada dalam jaminan Allah. Ingatlah Allah! Jangan sampai kamu dituntut oleh jaminan-Nya dalam suatu hal, karena sesungguhnya barang siapa yang dikejar oleh-Nya, pasti akan tertangkap, dan barang siapa yang tertangkap, pasti Allah akan menyeretnya ke dalam neraka dengan wajah di bawah.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)

Agar kita semakin tergugah untuk melaksanakan ibadah shalat subuh, maka tidak ada salahnya kita menyaksikan video berikut, video ini berkaitan dengan shalat subuh dan manfaat dari shalat subuh yang telah kita laksanakan

semoga kita mampu menjadi insan yang baik, silahkan download videonya di link yang ada di bawah ini

Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, menjelaskan bahwa tidak mengerjakan shalat Subuh dan Isya’ secara berjamaah bisa menjadi pertanda munafik. Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah hampir membakar rumah orang-orang yang tidak mengerjakannya, sebagai peringatan akan besarnya dosa dan buruknya kelakuan mereka. Beliau bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik melebihi shalat Subuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka tahu apa-apa yang ada padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus mengesot. Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin mengumandangkan iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami manusia, sementara itu kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang tidak keluar (mengerjakan) shalat subuh.[1]
Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, “Semalam aku bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata, ‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar.  Batu itu dijatuhkannya ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah, sementara batunya menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang menggelinding dan mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat orang yang berbaring, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang itupun kembali dan melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya…” ketika Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang beliau lihat, kedua sosok itu menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang yang pertama yang saat kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu adalah orang yang mengambil al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak mengerjakan shalat wajib…”[2]
Dari penggalan hadits panjang diatas dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidur yang dilakukan oleh kepala di waktu yang semestinya, berakibat hukuman yang ditimpakan ke kepala. Kepala yang merasa berat sehingga tidak melaksanakan kewajiban dari Allah. Supaya mata orang-orang pandir tak tidur lagi.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertutur; “Disebutkan di hadapan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adanya orang yang tidur semalaman sampai pagi tiba. Beliau bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencinginya setan.”[3]
Mensyarah hadits ini, Ibnu Hajar menulis, “Ada yang mengatakan bahwa maknanya setan menguasainya dan menghinakannya sampai-sampai menjadikannya sebagai tempat kencing. Kebiasaan orang yang menghinakan sesuatu adalah mengencinginya. Saya katakan, ‘Siapa yang rela dihinakan seperti itu dan menjadikan telinganya sebagai tempat kencingnya setan?!”
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat dia tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang, tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia shalat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah begitu) pagi harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika tidak, jiwanya kotor dan malas.’”[4]
Apa yang dilakukan setan diserupakan dengan apa yang dilakukan tukang sihir, sama-sama membuat simpul-simpul untuk menghalangi orang melakukan sesuatu. Kita memohon keselamatan dan keteguhan diatas ketaatan dan istiqomah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kesimpulan:
  • Tidak melaksanakan shalat Subuh berjamaah termasuk tanda-tanda orang munafik.
  • Di alam Barzakh kepala orang yang malas mengerjakan shalat Subuh akan dipukul berulang-ulang.
  • Seruan untuk mengerjakan shalat adalah seruan Allah kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa menyahutnya dia akan mulia dan barangsiapa tidak menyahutnya akan dihinakan. Dan barangsiapa dihinakan oleh Allah tidak ada yang mampu memuliakannya. (QS: Al-Hajj: 22: 18)
  • Saat setan menghembuskan, ‘Malam masih panjang, tidur lagi saja!’ lalu ditaati dan Allah menyeru, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,’ lalu dimaksiati. Lihatlah apa yang akan terjadi kemudian!
Diantara hukuman yang disegerakan baginya adalah pagi harinya dia berjiwa kotor, malas, tidak dijamin dan dijaga oleh Allah, serta tidak mendapatkan cahaya saat berjalan di kegelapan Shirath. Dan sungguh, adzab akhirat itu lebih besar sekiranya mereka mengetahui. (Al-Qalam: 68: 33)
- See more at: http://www.syahida.com/2015/02/10/1833/kerugian-orang-yang-tidak-shalat-subuh/#sthash.nRK3mzYr.dpuf
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, menjelaskan bahwa tidak mengerjakan shalat Subuh dan Isya’ secara berjamaah bisa menjadi pertanda munafik. Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah hampir membakar rumah orang-orang yang tidak mengerjakannya, sebagai peringatan akan besarnya dosa dan buruknya kelakuan mereka. Beliau bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik melebihi shalat Subuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka tahu apa-apa yang ada padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus mengesot. Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin mengumandangkan iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami manusia, sementara itu kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang tidak keluar (mengerjakan) shalat subuh.[1]
Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, “Semalam aku bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata, ‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar.  Batu itu dijatuhkannya ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah, sementara batunya menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang menggelinding dan mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat orang yang berbaring, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang itupun kembali dan melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya…” ketika Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang beliau lihat, kedua sosok itu menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang yang pertama yang saat kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu adalah orang yang mengambil al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak mengerjakan shalat wajib…”[2]
Dari penggalan hadits panjang diatas dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidur yang dilakukan oleh kepala di waktu yang semestinya, berakibat hukuman yang ditimpakan ke kepala. Kepala yang merasa berat sehingga tidak melaksanakan kewajiban dari Allah. Supaya mata orang-orang pandir tak tidur lagi.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertutur; “Disebutkan di hadapan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adanya orang yang tidur semalaman sampai pagi tiba. Beliau bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencinginya setan.”[3]
Mensyarah hadits ini, Ibnu Hajar menulis, “Ada yang mengatakan bahwa maknanya setan menguasainya dan menghinakannya sampai-sampai menjadikannya sebagai tempat kencing. Kebiasaan orang yang menghinakan sesuatu adalah mengencinginya. Saya katakan, ‘Siapa yang rela dihinakan seperti itu dan menjadikan telinganya sebagai tempat kencingnya setan?!”
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat dia tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang, tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia shalat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah begitu) pagi harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika tidak, jiwanya kotor dan malas.’”[4]
Apa yang dilakukan setan diserupakan dengan apa yang dilakukan tukang sihir, sama-sama membuat simpul-simpul untuk menghalangi orang melakukan sesuatu. Kita memohon keselamatan dan keteguhan diatas ketaatan dan istiqomah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kesimpulan:
  • Tidak melaksanakan shalat Subuh berjamaah termasuk tanda-tanda orang munafik.
  • Di alam Barzakh kepala orang yang malas mengerjakan shalat Subuh akan dipukul berulang-ulang.
  • Seruan untuk mengerjakan shalat adalah seruan Allah kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa menyahutnya dia akan mulia dan barangsiapa tidak menyahutnya akan dihinakan. Dan barangsiapa dihinakan oleh Allah tidak ada yang mampu memuliakannya. (QS: Al-Hajj: 22: 18)
  • Saat setan menghembuskan, ‘Malam masih panjang, tidur lagi saja!’ lalu ditaati dan Allah menyeru, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,’ lalu dimaksiati. Lihatlah apa yang akan terjadi kemudian!
Diantara hukuman yang disegerakan baginya adalah pagi harinya dia berjiwa kotor, malas, tidak dijamin dan dijaga oleh Allah, serta tidak mendapatkan cahaya saat berjalan di kegelapan Shirath. Dan sungguh, adzab akhirat itu lebih besar sekiranya mereka mengetahui. (Al-Qalam: 68: 33)
- See more at: http://www.syahida.com/2015/02/10/1833/kerugian-orang-yang-tidak-shalat-subuh/#sthash.nRK3mzYr.dpuf

APLIKASI TAJWID

Definisi llmu Tajwid
Lafadz Tajwid menurut bahasa artinya membaguskan. Sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya."
Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut, seperti AI Jahr, Isti'la', istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa' dan lain sebagainya.

Hukum Mempelajari llmu Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan hukum membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain. Jadi, mungkin saja terjadi seorang Qori' bacaannya bagus dan benar, namun sama sekali ia tidak mengetahui istilah-istilah ilmu Tajwid semisal izh-har, mad dan lain sebagainya. Baginya hal itu sudah cukup bila kaum muslimin yang lain telah banyak yang mempelajari teori ilmu Tajwid, karena -sekali lagi- mempelajari teorinya hanya fardhu kifayah. Akan lain halnya dengan orang yang tidak mampu membaca Alquran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid. Menjadi wajib baginya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam.

Karena belajar tajwid merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, maka sudah seharusnya kita mempelajari ilmu tersebut dengan baik dan benar, karena salah membacanya maka berubah maknanya. 

Di bawah ini saya akan memberikan aplikasi yang bermanfaat bagi kita untuk mempelajari hukum-hukum tajwid, bagi yang merasa membutuhkannya silahkan di download, semoga kita semua menjadi insan yang terbaik
http://www.4shared.com/file/JB63OMRU/Tajwid.html

DAMPAK MAKANAN HALAL DAN HARAM


Tentu setiap manusia membutuhkan makanan untuk mampu bertahan dan melangsungkan kehidupann di muka bumi. Bahkan setiap manusia berusaha bekerja sekuat tenaga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk diri dan keluarga. Namun yang harus menjadi perhatian, walaupun setiap manusia membutuhkan makanan untuk melangsungkan kehidupan namun harus memperoleh makanan tersebut dengan cara yang halal dan baik, karena Allah telah memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan itu yang halal lagi baik, sesuai dengan firman di dalam Surat Al-Baqarah ayat 168 

  


Berdasarkan ayat di atas dapatlah kita mengetahui bahwasanya ada dua kriteria makanan dan minuman yang harus diperhatikan ketika mengkonsumsinya, yaitu halal dan baik. karena jika tidak mengkonsumsi yang halal dan baik maka termasuklah kita orang-orang yang mengikuti langkah-langkah syaitan.

Lalu pertanyaannya, apa dampak bagi diri kita jika tetap juga mengkonsumsi makanan yang tidak halal dan baik. Berikut ini akan dipaparkan dampak mengkonsumsi makanan yang haram.
Pertama akan merusak hati, manusia yang mengkonsumsi makanan yang tidak halal dan baik berarti ia telah membiarkan hatinya rusak. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam diri ini ada segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuh ini, ketahuilah dia itu adalah hati (Mutafaqqun Alaih).

BALASAN BAGI MEREKA YANG SABAR



 Ada sebuah sifat mulia, yang mana apabila kita mampu mensifatinya maka akan mendapatkan balasan yang juga mulia, namun mensifati sifat ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, inilah yang menyebabkan balasannya pun sungguh luar bisa, lalu pertanyaannya sifat mulia apakah yang dimaksud?
Sifat yang dimaksud adalah "Sabar". Sabar merupakan salah satu dari akhlak yang terpuji, yang mana apabila kita mampu menjadi orang yang sabar maka balasannya pun sungguh luar biasa. Jika ada orang mengatakan sabar itu ada batasannya, maka itu adalah pernyataan yang salah, karena sabar tidak pernah ada batasannya. Dalam sebuah sejarah, yaitu salah satu hal yang menyebabkan Nabi Muhammad Saw diberangkatkan Isra' dan Mi'raj ialah ketika Nabi Muhammad Saw pergi berdakwah ke negeri Thaif, karena keberadaan beliau di Makkah tidak kunjung diterima oleh kaum kafir Quraisy, sehingga beliau berinisiatif untuk berdakwah ke negeri Thaif, namun apa daya perkiraan Nabi Muhammad Saw salah, dakwah beliau di tolak, bahkan beliau mendapat lemparan batu. Kemudian turunlah Malai