Ujian atau Teguran

Ujian atau Teguran

Allah Swt berfirman di dalam Surat Al-Baqoroh ayat 286

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها 

"Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya"

Di dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 Allah juga berfirman

اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ (٢) وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ٣

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?
Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."

Banjir, seakan sudah menjadi rutinitas tahunan di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Bagi mereka yang tidak beriman kepada Allah maka mereka akan mengatakan bahwa musibah yang sedang melanda mereka adalah karena sebab itu atau sebab ini. Ingat, perlu kita ketahui bagi kita yang beriman kepada Allah bahwasanya dibalik semua bencana itu ada pesan-pesan Allah. Diantara pesan-pesan itu, mungkin ada pesan bahwasanya kita sedang diuji oleh Allah atau mungkin Allah sedang berpesan kita sedang ditegur oleh Allah.

Pertama, jika bencana itu karena ujian dari Allah Swt kepada orang-orang yang beriman maka sudah tentu kita harus bersabar. Jika kita bersabar maka sesungguhnya Allah sedang bersama kita, sebagaimana firman Allah di dalam Surat Al-Baqoroh ayat 153
ان الله مع الصابرين
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"

Harus kita tanamkan di dalam hati, bahwasanya jika Allah menurunkan ujian tentu tidak sembarangan, Allah pasti menurunkan ujian pasti sesuai dengan kadar kemampuan yang akan dikenakan ujian, hal ini telah dijelaskan di dalam Surat Al-Baqoroh ayat 286 sebagaimana yang terdapat di atas. Tidaklah mungki Allah membebani seseorang itu karena orang tersebut sanggup melalui, itupun jika dia mengembalikannya kepada Allah, jika tidak tentu dia tidak akan mampu melalui ujian tersebut. Ujian yang diberikan Allah sesungguhnya Allah sedang ingin menyeleksi hamba-hambaNya dan siapa yang tidak. Allah tidak ingin iman yang diakui seseorang hanya sebatas lisan, tetapi Allah mengharapkan agar semua jiwa dan raganya diserahkan kepada Allah jika ujian itu datang.

Kedua, jika musibah itu sebagai teguran maka kita harus sama-sama mengintrsopeksi diri kita, apa yang telah kita perbuat sehingga Allah menegur kita melalui bala tentaraNya, yaitu angin, air, hujan dan lain sebagainya. Mungkin saja Allah menurunkan bencana itu karena kita telah merusak alam ini atau bisa jadi karena kemaksiatan yang begitu merajalela. Coba perhatikan dua ayat di bawah ini bagaimana Allah telah mewanti-wanti kita agar tidak salah dalam berbuat dan melangkah. 
Di dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 Allah menerangkan bahwasanya ujian itu karena ulah tangan manusia. 

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Kemudian di dalam Surat Al-A'raf ayat 96 Allah menegaskan jika kita beriman dan bertaqwa tentu Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. 

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."

Maka sudah seharusnya kita saling mengintrospeksi diri ketika bencana dan musibah itu datang, bukan menyalahkan satu sama lain, bisa jadi musibah dan bencana itu datang karena ulah kita sendiri, saling menyalahkan satu sama lain bukanlah ciri-ciri orang yang beriman.

Wallohu a'lam bisshowab

0 komentar: