Berikut adalah kerugian yang akan dialami oleh orang yang tidak melakukan shalat Subuh dan shalat lain secara berjamaah:
- Memiliki sifat-sifat orang munafik yang tidak menjalankan shalat
(kecuali dalam keadaan malas) Rasulullah bersabda : "Shalat yang paling
berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Seandainya
mereka tahu apa makna di dalamnya, maka mereka akan mendatanginya
sekalipun dengan merangkak. "(Muttafa Alaih)
- kesengajaan tidur
sampai tidak shalat subuh dan meninggalkan shalat berjamaah merupakan
perbuatan kufur dan diancam dengan ancaman yang sangat berat. Allah swt
berfirman : "Maka celakalah orang-orang yang melakukan shalat,
iaituorang-orang yang lalai dari shalatnya." (Al Ma'un 4-5)
- Seorang pria berada di sisi Nabi SAW dan dia tidur sampai pagi, lalu
Nabi SAW bersabda: "Itulah pria yang kedua telinganya dikencing setan."
(Muttafaq Alaih)
Allah SWT sendiri mengatakan bahwa mereka yang
susah untuk shalat Isya dan Subuh adalah orang munafik. Jadi tak
susahlah kita ingin kenali orang munafik. Dan kita sendiri dapat
mengukur apakah kita ini orang munafik atau tidak. Datangilah
masjid-masjid dan surau-surau untuk shalat Subuh.
“Barang siapa
salat Subuh dengan berjamaah, maka dia berada dalam jaminan Allah.
Ingatlah Allah! Jangan sampai kamu dituntut oleh jaminan-Nya dalam suatu
hal, karena sesungguhnya barang siapa yang dikejar oleh-Nya, pasti akan
tertangkap, dan barang siapa yang tertangkap, pasti Allah akan
menyeretnya ke dalam neraka dengan wajah di bawah.” (HR. Muslim, Ahmad,
dan Tirmidzi)
Agar kita semakin tergugah untuk melaksanakan ibadah shalat subuh, maka tidak ada salahnya kita menyaksikan video berikut, video ini berkaitan dengan shalat subuh dan manfaat dari shalat subuh yang telah kita laksanakan
semoga kita mampu menjadi insan yang baik, silahkan download videonya di link yang ada di bawah ini
Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, menjelaskan bahwa tidak mengerjakan shalat Subuh dan Isya’ secara berjamaah bisa menjadi pertanda munafik. Beliau
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah
hampir membakar rumah orang-orang yang tidak mengerjakannya, sebagai
peringatan akan besarnya dosa dan buruknya kelakuan mereka. Beliau
bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik
melebihi shalat Subuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka tahu apa-apa
yang ada padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus
mengesot. Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin
mengumandangkan iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami
manusia, sementara itu kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang
tidak keluar (mengerjakan) shalat subuh.
[1]
Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, “Semalam aku
bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata,
‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami
mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain
berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar. Batu itu
dijatuhkannya ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah,
sementara batunya menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang
menggelinding dan mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat
orang yang berbaring, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang
itupun kembali dan melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya…”
ketika Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang
beliau lihat, kedua sosok itu menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang
yang pertama yang saat kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu
adalah orang yang mengambil al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak
mengerjakan shalat wajib…”
[2]
Dari penggalan hadits panjang diatas dapat diambil satu kesimpulan
bahwa tidur yang dilakukan oleh kepala di waktu yang semestinya,
berakibat hukuman yang ditimpakan ke kepala. Kepala yang merasa berat
sehingga tidak melaksanakan kewajiban dari Allah. Supaya mata
orang-orang pandir tak tidur lagi.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu bertutur; “Disebutkan di hadapan Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adanya orang yang tidur semalaman sampai pagi tiba. Beliau bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencinginya setan.”
[3]
Mensyarah hadits ini, Ibnu Hajar menulis, “Ada yang mengatakan bahwa
maknanya setan menguasainya dan menghinakannya sampai-sampai
menjadikannya sebagai tempat kencing. Kebiasaan orang yang menghinakan
sesuatu adalah mengencinginya. Saya katakan, ‘Siapa yang rela dihinakan
seperti itu dan menjadikan telinganya sebagai tempat kencingnya setan?!”
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat
dia tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang,
tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah
satu simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi.
Dan jika dia shalat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah
begitu) pagi harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika
tidak, jiwanya kotor dan malas.’”
[4]
Apa yang dilakukan setan diserupakan dengan apa yang dilakukan tukang
sihir, sama-sama membuat simpul-simpul untuk menghalangi orang
melakukan sesuatu. Kita memohon keselamatan dan keteguhan diatas
ketaatan dan istiqomah kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Kesimpulan:
- Tidak melaksanakan shalat Subuh berjamaah termasuk tanda-tanda orang munafik.
- Di alam Barzakh kepala orang yang malas mengerjakan shalat Subuh akan dipukul berulang-ulang.
- Seruan untuk mengerjakan shalat adalah seruan Allah kepada
hamba-hambaNya. Barangsiapa menyahutnya dia akan mulia dan barangsiapa
tidak menyahutnya akan dihinakan. Dan barangsiapa dihinakan oleh Allah
tidak ada yang mampu memuliakannya. (QS: Al-Hajj: 22: 18)
- Saat setan menghembuskan, ‘Malam masih panjang, tidur lagi saja!’
lalu ditaati dan Allah menyeru, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,’
lalu dimaksiati. Lihatlah apa yang akan terjadi kemudian!
Diantara hukuman yang disegerakan baginya adalah pagi harinya dia
berjiwa kotor, malas, tidak dijamin dan dijaga oleh Allah, serta tidak
mendapatkan cahaya saat berjalan di kegelapan Shirath. Dan sungguh,
adzab akhirat itu lebih besar sekiranya mereka mengetahui. (Al-Qalam:
68: 33)
- See more at: http://www.syahida.com/2015/02/10/1833/kerugian-orang-yang-tidak-shalat-subuh/#sthash.nRK3mzYr.dpuf
Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, menjelaskan bahwa tidak mengerjakan shalat Subuh dan Isya’ secara berjamaah bisa menjadi pertanda munafik. Beliau
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah
hampir membakar rumah orang-orang yang tidak mengerjakannya, sebagai
peringatan akan besarnya dosa dan buruknya kelakuan mereka. Beliau
bersabda:
“Tidak ada shalat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik
melebihi shalat Subuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka tahu apa-apa
yang ada padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus
mengesot. Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin
mengumandangkan iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami
manusia, sementara itu kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang
tidak keluar (mengerjakan) shalat subuh.
[1]
Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, “Semalam aku
bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata,
‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami
mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain
berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar. Batu itu
dijatuhkannya ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah,
sementara batunya menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang
menggelinding dan mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat
orang yang berbaring, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang
itupun kembali dan melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya…”
ketika Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang
beliau lihat, kedua sosok itu menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang
yang pertama yang saat kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu
adalah orang yang mengambil al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak
mengerjakan shalat wajib…”
[2]
Dari penggalan hadits panjang diatas dapat diambil satu kesimpulan
bahwa tidur yang dilakukan oleh kepala di waktu yang semestinya,
berakibat hukuman yang ditimpakan ke kepala. Kepala yang merasa berat
sehingga tidak melaksanakan kewajiban dari Allah. Supaya mata
orang-orang pandir tak tidur lagi.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu bertutur; “Disebutkan di hadapan Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adanya orang yang tidur semalaman sampai pagi tiba. Beliau bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencinginya setan.”
[3]
Mensyarah hadits ini, Ibnu Hajar menulis, “Ada yang mengatakan bahwa
maknanya setan menguasainya dan menghinakannya sampai-sampai
menjadikannya sebagai tempat kencing. Kebiasaan orang yang menghinakan
sesuatu adalah mengencinginya. Saya katakan, ‘Siapa yang rela dihinakan
seperti itu dan menjadikan telinganya sebagai tempat kencingnya setan?!”
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat
dia tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang,
tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah
satu simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi.
Dan jika dia shalat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah
begitu) pagi harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika
tidak, jiwanya kotor dan malas.’”
[4]
Apa yang dilakukan setan diserupakan dengan apa yang dilakukan tukang
sihir, sama-sama membuat simpul-simpul untuk menghalangi orang
melakukan sesuatu. Kita memohon keselamatan dan keteguhan diatas
ketaatan dan istiqomah kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Kesimpulan:
- Tidak melaksanakan shalat Subuh berjamaah termasuk tanda-tanda orang munafik.
- Di alam Barzakh kepala orang yang malas mengerjakan shalat Subuh akan dipukul berulang-ulang.
- Seruan untuk mengerjakan shalat adalah seruan Allah kepada
hamba-hambaNya. Barangsiapa menyahutnya dia akan mulia dan barangsiapa
tidak menyahutnya akan dihinakan. Dan barangsiapa dihinakan oleh Allah
tidak ada yang mampu memuliakannya. (QS: Al-Hajj: 22: 18)
- Saat setan menghembuskan, ‘Malam masih panjang, tidur lagi saja!’
lalu ditaati dan Allah menyeru, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,’
lalu dimaksiati. Lihatlah apa yang akan terjadi kemudian!
Diantara hukuman yang disegerakan baginya adalah pagi harinya dia
berjiwa kotor, malas, tidak dijamin dan dijaga oleh Allah, serta tidak
mendapatkan cahaya saat berjalan di kegelapan Shirath. Dan sungguh,
adzab akhirat itu lebih besar sekiranya mereka mengetahui. (Al-Qalam:
68: 33)
- See more at: http://www.syahida.com/2015/02/10/1833/kerugian-orang-yang-tidak-shalat-subuh/#sthash.nRK3mzYr.dpuf