Nabi Muhammad Saw pernah berpesan kepada sahabat beliau yaitu Abu Dzar dan Abu Abdurrahman
اتق الله حيثما كنت، واتبع السيىة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
"Bertaqwalah kamu dimana saja, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan, niscaya ia dapat menghapuskannya, dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik"
اتق الله حيثما كنت، واتبع السيىة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
"Bertaqwalah kamu dimana saja, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan, niscaya ia dapat menghapuskannya, dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik"
Pesan Pertama
Hadits di atas menjelaskan kepada kita bahwasanya keadaan taqwa setiap muslim harus tetap terjaga dimana saja dan kapan saja, jangan pernah beralih walau hanya sedikit saja. Bahkan Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman jangan pernah mati kecuali dalam keadaan muslim, itu artinya ketaqwaan harus tetap terjaga.
Sahabat Rasul pernah menerangkan bahwasanya taqwa itu bagaikan kita melalui suatu jalan yang banyak durinya, tentu orang yang melalui jalan tersebut akan selalu berhati-hati agar tidak terinjak duri. Begitulah taqwa, kita harus senantiasa takut kepada Allah, kita harus senantiasa merasa di awasi Allah agar tidak mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Hadits di atas menjelaskan kepada kita bahwasanya keadaan taqwa setiap muslim harus tetap terjaga dimana saja dan kapan saja, jangan pernah beralih walau hanya sedikit saja. Bahkan Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman jangan pernah mati kecuali dalam keadaan muslim, itu artinya ketaqwaan harus tetap terjaga.
Sahabat Rasul pernah menerangkan bahwasanya taqwa itu bagaikan kita melalui suatu jalan yang banyak durinya, tentu orang yang melalui jalan tersebut akan selalu berhati-hati agar tidak terinjak duri. Begitulah taqwa, kita harus senantiasa takut kepada Allah, kita harus senantiasa merasa di awasi Allah agar tidak mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Pesan Kedua
Kemudian Nabi juga berpesan agar selalu mengikuti kesalahan yang diperbuat dengan kebaikan, artinya jika kita melakukan kesalahan maka segeralah melakukan kebaikan agar kesalahan itu dihapus oleh kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana api dipadamkan oleg air".
Kemudian Nabi juga berpesan agar selalu mengikuti kesalahan yang diperbuat dengan kebaikan, artinya jika kita melakukan kesalahan maka segeralah melakukan kebaikan agar kesalahan itu dihapus oleh kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana api dipadamkan oleg air".
Pesan Ketiga
Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik, karena akhlak yang baik itu akan mengantarkan kepada kebaikan. Umat Islam memiliki suri tauladannya yaitu Nabi Muhammad Saw, Allah telah berfirman
وانك لعلى خلق عظيم
"Sesungguhnya di dalam diri engkau (Muhammad) terdapat akhlak yang agung"
Sebagaimana kisah seorang buta yang beragama Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Saw, setiap hari laki-laki buta ini selalu mencaci beliau, akan tetapi Rasulullah Saw selalu membawa makanan terhadap si buta dan menyuapinya. Kemudian setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, maka Abu Bakar ra bertanya kepada Aisyah ra, "Apakah ada lagi kebiasaan Rasulullah Saw yang belum dia laksanakan"?
Maka Aisyah ra pun menjawab, "Masih ada kebiasaan Rasulullah yang belum dikerjakan, yaitu memberi makanan kepada pengemis buta yang ada di pasar"
Maka setelah Aisyah ra memberitahukan kebiasaan Rasulullah Saw yang belum dilaksanakannya, Abu Bakar pun segera membawa makanan dan pergi menjumpai pengemis buta tersebut.
Ketika Abu Bakar ra memberi makanan kepada pengemis buta itu, dia bertanya, "Siapakah kamu? Kamu bukanlah orang yang biasa memberi makanan kepadaku, orang yang biasa itu kulitnya halus" tanya pengemis buta kepada Abu Bakar ra sembari meraba tangan beliau
Kemudian Abu Bakar menjelaskan kepada pengemis buta itu, "Itu adalah Rasulullah Saw, beliau telah meninggal dunia".
Sontak pengemis buta itu terkejut dan menangis, karena selama ini dia tidak tahu bahwasanya orang yang selama ini sering dicacinya itulah yang selalu memberi makanan kepadanya, dia sungguh menyesal, dan si pengemis buta itu pun langsung bersyahadat dan masuk Islam.
Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik, karena akhlak yang baik itu akan mengantarkan kepada kebaikan. Umat Islam memiliki suri tauladannya yaitu Nabi Muhammad Saw, Allah telah berfirman
وانك لعلى خلق عظيم
"Sesungguhnya di dalam diri engkau (Muhammad) terdapat akhlak yang agung"
Sebagaimana kisah seorang buta yang beragama Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Saw, setiap hari laki-laki buta ini selalu mencaci beliau, akan tetapi Rasulullah Saw selalu membawa makanan terhadap si buta dan menyuapinya. Kemudian setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, maka Abu Bakar ra bertanya kepada Aisyah ra, "Apakah ada lagi kebiasaan Rasulullah Saw yang belum dia laksanakan"?
Maka Aisyah ra pun menjawab, "Masih ada kebiasaan Rasulullah yang belum dikerjakan, yaitu memberi makanan kepada pengemis buta yang ada di pasar"
Maka setelah Aisyah ra memberitahukan kebiasaan Rasulullah Saw yang belum dilaksanakannya, Abu Bakar pun segera membawa makanan dan pergi menjumpai pengemis buta tersebut.
Ketika Abu Bakar ra memberi makanan kepada pengemis buta itu, dia bertanya, "Siapakah kamu? Kamu bukanlah orang yang biasa memberi makanan kepadaku, orang yang biasa itu kulitnya halus" tanya pengemis buta kepada Abu Bakar ra sembari meraba tangan beliau
Kemudian Abu Bakar menjelaskan kepada pengemis buta itu, "Itu adalah Rasulullah Saw, beliau telah meninggal dunia".
Sontak pengemis buta itu terkejut dan menangis, karena selama ini dia tidak tahu bahwasanya orang yang selama ini sering dicacinya itulah yang selalu memberi makanan kepadanya, dia sungguh menyesal, dan si pengemis buta itu pun langsung bersyahadat dan masuk Islam.
0 komentar:
Posting Komentar