Khutbah Pertama
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَوَصَّى وَأَحَاطَ بِكُلِّ شَيْئٍ عِلْمًا. وَأَحْصَى أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ شَهَادَةَ اْلأَتْقَى. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ مَنَّ بِجَمِيْعِ حُقُوْقِهِ قَضَى. اَمَّا بَعْدُ
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Sudah menjadi kebiasaan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam apabila sudah masuk bulan Rojab, maka ada sebuah doa yang dipanjatkan yaitu
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya'ban dan sampaikanlah usia kami di bulan Ramadhan"
Doa yang dipanjatkan ini seakan mengindikasikan kepada kita bahwa bulan Rojab adalah persiapan awal untuk menyambut kedatangannya bulan Ramadhan. Bulan Rojab menjadi tonggak rangkaian ibadah - ibadah penting yang jatuh pada bulan setelahnya, yaitu bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan. Sebagaimana ulama berkata
رجب شهر الزرع وشعبان شهر السقي و رمضان شهر الحصاد
"Rojab adalah bulan menanam, Sya'ban adalah bulan menyirami dan ramadhan adalah bulan memanen"
Maka dari itu, mari kita manfaatkan moment bulan Rojab ini menjadi moment untuk meningkatkan ibadah kita kepada Allah swt.
Para pembaca yang dirahmati Allah Swt
Pada bulan Rojab ini terdapat satu peristiwa besar, yaitu peristiwa yang sungguh sangat sulit di nalar oleh akal, peristiwa tersebut adalah peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rojab dan sudah menjadi kebiasaan bagi umat Islam selalu memperingatinya. Jika mengikuti bulan Masehi maka peristiwa Isra' dan Mi'raj pada tahun ini akan jatuh pada tanggal 22 Februari 2020.
Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt
Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw ialah dua buah peristiwa. Isra' adalah peristiwa diperjalankanNya Nabi Muhammad Saw dari Masjid Harom ke Masjidil Aqsho dengan menggunakan Buroq. Sedangkan Mi'raj adalah peristiwa naiknya Nabi Muhammad Saw dari Masjid Aqsho ke langit dan berakhir di Sidrotul Muntaha yang merupakan puncak tertinggi.
Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt
Lalu pertanyaannya, apa yang melatarbelakangi terjadi peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw? Di dalam kitab Dardir bainama Qishotul mi'raj diterangkan ada tiga hal yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw, yaitu :
Pertama, Nabi Muhammad ditinggalkan oleh pamannya Abu Tholib untuk selama-lamanya, sehingga hilanglah benteng yang selama ini melindungi beliau dari ancaman kaum kafir Quraisy saat itu.
Kedua, meninggal pula istri tercinta beliau yaitu Ummul Mukminin Khadijah ra, yang mana Khadijah ra selalu ada bagi beliau di dalam suka maupun duka, terutama dalam mendukung suksesnya dakwah beliau.
Ketiga, diusirnya Nabi Muhammad Saw dari ketika hendak berdakwah ke Kota Tho'if dengan cara melempari batu dan cacian dari penduduk Tho'if.
Karena hal ini maka Allah mengajak Nabi Muhammad untuk bertamasya agar fikiran beliau yang sedang kalut kembali bersemangat menjadi rutinitas dakwah kepada seluruh manusia. Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw seakan ingin memberitahukan beberapa hal kepada Nabi Muhammad Saw, yaitu :
1. Nabi Muhammad tidaklah sendiri
Nabi Muhammad memang sudah ditinggalkan oleh Pamannya yaitu Abu Tholib dan Istrinya Khadijah ra, serta beliau juga sudah ditolak oleh penduduk Tho'if, maka melalui peristiwa Isra' dan Mi'raj Allah ingin memberitahukan kepada beliau, boleh jadi saat ini Nabi Muhammad merasa sendiri, akan tetapi Penduduk langit sangat mencintainya dan Allah selalu bersama beliau jika sabar dan sholat selalu menjadi solusi setiap masalah, sebagaimana firman allah Swt
يايها الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصلاة ان الله مع الصابرين
"Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar" (Al-Baqoroh : 153)
2. Ingin menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah
Allah Swt berfirman di dalam Surat Al-Isra' ayat 1
لنريه من ايتنا انه هو السميع البصير
"Agar kami perlihatkan kepadanya sebagian ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran) Kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
Perjalanan Isra' dan Mi'raj yang dialami Nabi Muhammad Saw tujuannya ialah untuk memperlihatkan kebesaran tuhannya yaitu Allah swt. Allah menunjukkan tanda-tanda kebesarannya kepada Nabi Muhammad ialah untuk menguatkan jiwa beliau, Allah ingin menegaskan bahwa Allah selalu ada untuk Nabi Muhammad, Allah akan senantiasa memberi pertolongan kepada orang yang telah memperjuangkan dan menolong agamaNya, sebagaimana firman Allah Swt di dalam Surat Muhammad ayat 7
يايها الذين آمنوا ان تنصروا الله ينصركم ويثبت اقدامكم
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu"
3. Allah ingin menguatkan mental Nabi Muhammad Saw
Semua kesedihan yang dialami Nabi Muhammad saw sehingga tahun itu disebut tahun kesedihan (Aamul Huzni) sesungguhnya ingin menguatkan mental Nabi Muhammad saw dalam berdakwah, sehingga tidak mudah lemah dan berputus asa. Jika sesosok pemimpin seperti Nabi Muhammad mudah lemah dan berputus asa ketika menghadapi pahitnya kehidupan dalam rangka berdakwah, tentu akan membuat para pengikutnya juga akan merasakan hal yang sesama, karena tidak memiliki figur yang ghirah (semangat) itu kembali berkobar. Ingat, setiap manusia pasti memiliki kesulitannya masing-masing, namun tidak setiap manusia mampu menyikapi kesulitannya tersebut. Seorang muslim sudah seharusnya menyikapi kesulitan melalui dua firman Allah, yaitu di dalam Surat Al-Baqoroh ayat 286 Allah berfirman
لايكلف الله نفس الاوسعها
"Allah tidak akan membebani kamu kecuali karena kamu mampu memikulnya"
Kemudian, di dalan Surat Al-Insyiroh ayat 5-6 Allah berfirman
فان مع العسر يسرا، ان مع العسر يسرا
"Maka sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan"
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ