Jangan biarkan Sya'ban berlalu dan Siapkanlah Ramadhan


Nabi Muhammad Saw bersabda 
شعبان بين رجب و شهر رمضان، يغفل الناس عنه
"Sya'ban merupakan bulan diantara Rojab dan Bulan Ramadhan, bulan yang banyak dilupakan manusia" 

Sudah seharusnya setiap muslim mengetahui bahwasanya di dalam bulan Sya'ban ini banyak keutamaan yang harus diraih. Keutamaan yang terdapat pada Bulan Sya'ban ini dibuktikan dengan ada peristiwa besar yang diturunkan Allah swt pada bulan Sya'ban ini. Peristiwa tersebut ialah:

Pertama, pada bulan Sya'ban Allah menurunkan ayat mengenai perintah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, sebagaimana yang tercantum di dalam Surat Al-Ahzab ayat 56
ان الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما 
"Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya bersholawat kepada nabi, hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". 

Para ahli tafsir sepakat bahwasanya ayat ini turun pada bulan Sya'ban. Sholawat berasal dari kata sholat yang berarti doa. Di dalam ayat itu ada 3 sholawat, yaitu sholawat yang disampaikan Allah, sholawat yang disampaikan para Malaikat Allah dan perintah sholawat disampaikan oleh umat Nabi Muhammad Saw. 

Ibnu Katsir didalam tafsirnya mengatakan, Allah bersholawat berarti Allah sedang memuji Nabi, Malaikat bersholawat karena berdoa, sedangkan manusia bersholawat ialah untuk meraih keberkahan dari Nabi Muhammad Saw. 

Karena perintah sholawat itu turunnya di bulan Sya'ban maka sudah seharusnya di bulan Sya'ban ini seorang muslim memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad Saw sehingga bisa memperoleh keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Kedua, Bulan Sya'ban merupakan saat diturunkannya perintah kewajiban berpuasa bagi umat Islam di bulan Ramadhan. Imam Nawawi di dalam Al-Majmu' Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasulullah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 9 tahun selama hidupnya, di mulai dari tahun kedua hijriah setelah kewajiban berpuasa turun pada bulan Sya'ban. 
Turunnya perintah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan pada bulan Sya'ban, yang mana bulan Ramadhan adalah bulan yang sungguh sangat mulia dan penuh keistimewaan, hal ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwasanya bulan Sya'ban memiliki kemuliaan yang seharusnya tidak dilupakan. Kemudian dengan diturunkannya perintah puasa wajib pada bulan Ramadhan di bulan Sya'ban, maka ambillah keutamaannya dengan memperbanyak berpuasa di bulan Sya'ban, selain agar amal ibadah kita diangkat ketika dalam keadaan berpuasa, juga sebagai latihan berpuasa sehingga ketika bulan Ramadhan tiba, kita sudah siap untuk berpuasa. 

Ketiga, Bulan Sya'ban juga menjadi sejarah dimulainya Ka'bah menjadi kiblat umat Islam yang sebelumnya Masjidil Aqsho, hal ini diterangkan di dalam Suroh Al-Baqoroh ayat 144 Allah Swt berfirman :

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ 

"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam". 

Di dalam kitab Tafsir Al Jami' li Ahkamil Qur'an karangan Imam Al Qurtubi mengatakan bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw kiblat dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Harom pada malam selasa Bulan Sya'ban tepatnya malam Nisyfu Sya'ban. 

Ka'bah adalah simbol ketauhidan, maka manfaatkanlah moment bulan Sya'ban untuk memantapkan ketauhidan kita dengan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, sehingga kita mampu menjadi muslim yang sejati. 

Sembari kita mengambil keutamaan diujung-ujung bulan Sya'ban, maka jangan lupa juga untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, setidaknya ada lima persiapan yang harus kita perhatikan, yaitu:

Pertama, Bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat, Allah Swt berfirman
يايها الذين آمنوا توبوا الى الله توبة نصوها
"Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubatan nasuha"

Memasuki bulan suci seharusnya kita pun harus berada dalam keadaan yang suci. Sebagaimana piring yang kotor, sebelum dimasukkan rak piring tentulah harus dicuci yang hingga bersih barulah dimasukkan ke rak piring, begitu jugalah dengan diri kita, haruslah kita sucikan diri kita sebelum memasuki bulan yang suci.

Kedua, Jalin lagi silaturrahim dengan kaum kerabat
Jika hubungan dengan Allah sudab kita perbaiki, maka jangan lupa juga untuk memperbaiki hubungan dengan sesama, selain menambah umur yang panjang, menjalin kembali silaturrahim juga dapat menambah rezeki. Janganlah kita memasuki bulan Ramadhan ini dalam keadaan tidak bertegur sapa, terutama kepada kedua orangtua kita.

Ketiga, persiapkan bekal ilmu mengenai dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan
Sebagaimana kendaraan atau barang-barang elektronik lainnya yang memiliki panduan menjalankannya, maka begitu jugalah dalam menjalankan ibadah Ramadhan ini, hendaklah kita mengetahui apa-apa saja yang perlu kita ketahui seputar ibadah-ibadah di bulan Ramadhan ini, terutama mengenai ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Keempat, Siapkan diri agar senantiasa bersama AlQur'an
Sudah sama-sama kita ketahui bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya AlQur'an, maka sudah seharusnya di bulan ini AlQur'an harus bersama kita, AlQur'an harus menjadi sahabat kita, yang sudah dalam kategori baik membaca AlQur'an ayo khatamkan AlQur'an, bagi yang masih pas-pasan dalam membaca AlQur'an, kuatkan hati agar bisa membaca AlQur'an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid AlQur'an.

Kelima, siapkan keuangan yang lebih untuk bersedekah
Mari lebihkan uang, lebihkan masakan, lebih kebutuhan sehari-hari kita, tapi bukan untuk kepentingan pribadi kita ataupun keluarga kita, namun dilebihkan segala-galanya untuk berbagi, untuk bersedekah, baik itu kepada anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa.

0 komentar: