Kewajiban bagi seorang Mukallaf


Kewajiban Seorang Mukallaf

Wajib berarti barangsiapa yang mengerjakannya maka memperoleh ganjaran pahala, dan apabila melanggarnya maka akan memperoleh ganjaran dosa.
Bagi seorang mukallaf ada kewajiban yang harus diketahuinya dan ditaati, agar tidak berdosa. Adapun kewajiban bagi seorang mukallaf ialah :
1. Wajib melaksanakan seluruh perkara yang diwajibkan Allah.
Apa-apa yang diwajibkan oleh agama untuk dikerjakan maka wajiblah untuk dikerjakan. Seperti wajibnya menjalankan apa yang tertuang di dalam rukun Islam dan rukun Iman. Jika sudah menerima agama Islam menjadi sebuah keyakinan dan merupakan agama yang benar, maka haruslah masuk secara kaffah, sebagaimana yang firman Allah di dalam AlQur'an Suroh Al-Baqoroh ayat 208
 يايها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كافة، ولا تتبعوا خطوا الشيطان، انه لكم عدمبين
"Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara sempurna, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kamu"

2. Wajib melaksanakan seluruh perintah-Nya sesuai dengan apa yang diperintahkan dengan memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.
Jika sudah sanggup menerimanya, maka sudah seharusnya dalam mengerjakan setiap perkara yang akan dikerjakan harus mengetahui apa saja rukun maupun syarat yang harus dipenuhi, sehingga apa yang dikerjakan tidaklah menjadi sia-sia. Jika menjalankan pesawat saja ada SOP, maka beribadah kepada Allah ada SOP yang harus dipenuhi.

3. Wajib memerintahkan orang yang ia lihat meninggalkan rukun-rukun dan syarat-syarat atau tidak mengerjakan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan.
Di dalam Suroh Al-Ashr ayat 3 Allah berfirman
الاالذين امنوا وعمل الصلحت وتوا صوب الحق وتوا صوب الصبر
"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih dan saling nasihat-menasihati dalam kebaikan dan kesabaran"

Maka sudah seharusnya seorang muslim saling nasihat-menasihati jika melihat saudaranya mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunan agama, karena hal ini merupakan bahagian dari sebuah kewajiban bagi seorang yang mukallaf.

4. Wajib untuk memaksa orang lain melaksanakan sesuai dengan yang diperintahkan agama jika ia mampu, jika tidak mampu maka wajib baginya mengingkari hal tersebut, ini merupakan selemah-lemahnya iman.

Bagi yang menentang akan perihal yang diwajibkan oleh agama padahal sudah dinasihati dengan jalan yang baik, maka wajiblah bagi seorang muslim untuk memaksanya melaksanakan apa yang telah diperintahkan, itupun jika mampu, jika tidak maka cukup ingkari perbuatannya. Dalam hal amar ma'ruf ini Allah telah berfirman di dalam Surat Ali-Imran ayat 104
ولتكن منكم امة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر واولئك هم المفلحون
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung"

5. Wajib meninggalkan semua hal-hal yang diharamkan, melarang orang melakukannya dan mencegah dengan paksa jika ia mampu, dan jika tidak mampu wajib baginya mengingkari di dalam hati dan meninggalkan tempat maksiat tersebut.

Wajib bagi setiap yang mukallaf meninggalkan apa-apa saja yang telah diharamkan oleh agama. Maka jika ada yang mengerjakan yang haram atau yang telah dilarang oleh agama, wajiblah ia melarang perbuatan tersebut. Adapun urutan yang harus dilakukan ketika mencegah kemungkaran adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw
من راء منكم منكرا فليغيره بيده. فان لم يستطع فبلسانه. فان لم يستطع فبقلبه وذالك اضعف الايمان
"Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka cegahlah dengan tangannya (perbuatan), jika tidak sanggup maka dengan lisannya, jika tidak sanggup maka ingkarilah dengan hatinya, ini adalah selemah-lemahnya iman".

Sabda Nabi Muhammad Saw juga senada dengan poin ke 4 dalam hal wajibnya memaksa orang lain untuk mengerjakan sesuatu yang telah diwajibkan dalam agama. 

Wallohu a'lamu bisshowab

Rujukan : Kajian Sullamut Taufiq hal. 45-46

0 komentar: