3 Peristiwa Mulia di Bulan Sya'ban


Alhamdulillah hari ini kita telah berada di bulan Sya'ban tepatnya hari ni kita berada di Tanggal 08 Sya'ban 1441 H, itu artinya tidak lama lagi kita akan memasuki bulan yang penuh dengan maghfiroh, yaitu bulan Ramadhan. Semoga Allah memanjangkan umur kita sehingga kita bisa bertemu kembali di Bulan Ramadhan tahun ini.

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt
Menurut bahasa, sya'ban berasal dari kata syi'ab yang berarti jalan menuju puncak. Makna ini sesuai dengan posisi bulan Sya'ban yaitu sebelum bulan Ramadhan. Karena posisi bulan Sya'ban itu berada sebelum Bulan Ramadhan, maka Bulan Sya'ban bagi seorang muslim ada momen yang cocok untuk meraih puncak keistimewaan, momen yang cocok untuk mempersiapkan diri menyambut bulan yang paling mulia, yaitu bulan Ramadhan bulan yang penuh dengan ampunan.

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt
Di dalam buku yang berjudul "Hari-hari pilihan" terjemahan dari kitab "Fadhoil Al-Auqot" karangan Imam Baihaqi mengatakan bahwasanya Rasulullah Saw bersabda
"Bulan Sya'ban adalah bulan yang berada diantara bulan Rojab dan bulan Ramadhan, Orang-orang banyak yang melupakannya".

Jika di Bulan Rojab ada sebuah peristiwa besar yaitu Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw yang selalu diingat manusia, di Bulan Ramadhan lebih hebat lagi, karena di bulan ini banyak keistimewaan didalamnya, namun tidak demikian dengan bulan Sya'ban, Orang-orang melupakan bulan ini bukan karena bulan ini tidak memiliki keistimewaan, tapi kebanyakan orang-orang tidak mau tahu dengan keistimewaan yang terkandung di dalam bulan Sya'ban. Salah satu keistimewaan di bulan Sya'ban ialah diangkatnya amal-amalan hambanya Allah. Kemudian kita kenal ada yang namanya puasa Nisyfu Sya'ban, sebagaimana Sabda Rasulullah Saw :
يطلع الله تبارك وتعلى الى خلقه في ليلة النصف من شعبان فيغفر لخميع خلقه الا لمشرك او مشاحن
"Allah Ta'ala memperlihatkan diri kepada Makhluk-Nya pada malam nisyfu sya'ban, lalu Dia mengampuni semua hamba-Nya, kecuali orang musyrik dan orang bengis". 

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt
Bisa jadi banyak orang-orang yang melupakan salah satu bulan yang mulia ini yaitu bulan Sya'ban. Namun ketahuilah sesungguhnya ada tiga peristiwa mulia yang diturunkan Allah pada bulan Sya'ban

Pertama, pada bulan Sya'ban Allah menurunkan ayat mengenai perintah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, sebagaimana yang tercantum di dalam Surat Al-Ahzab ayat 56
ان الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما 
"Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya bersholawat kepada nabi, hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". 

Para ahli tafsir sepakat bahwasanya ayat ini turun pada bulan Sya'ban. Sholawat berasal dari kata sholat yang berarti doa. Di dalam ayat itu ada 3 sholawat, yaitu sholawat yang disampaikan Allah, sholawat yang disampaikan para Malaikat Allah dan perintah sholawat disampaikan oleh umat Nabi Muhammad Saw. 

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt 
Ibnu Katsir didalam tafsirnya mengatakan, Allah bersholawat berarti Allah sedang memuji Nabi, Malaikat bersholawat karena berdoa, sedangkan manusia bersholawat ialah untuk meraih keberkahan dari Nabi Muhammad Saw. 

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt 
Karena perintah sholawat itu turunnya di bulan Sya'ban maka sudah seharusnya di bulan Sya'ban ini seorang muslim memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad Saw sehingga bisa memperoleh keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Kedua, Bulan Sya'ban merupakan saat diturunkannya perintah kewajiban berpuasa bagi umat Islam di bulan Ramadhan. Imam Nawawi di dalam Al-Majmu' Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasulullah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 9 tahun selama hidupnya, di mulai dari tahun kedua hijriah setelah kewajiban berpuasa turun pada bulan Sya'ban. 
Turunnya perintah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan pada bulan Sya'ban, yang mana bulan Ramadhan adalah bulan yang sungguh sangat mulia dan penuh keistimewaan, hal ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwasanya bulan Sya'ban juga memiliki kemuliaan yang seharusnya tidak dilupakan. 

Perintah kewajiban berpuasa di bulan Sya'ban juga seakan memberitahukan kepada kita untuk memperbanyak ibadah puasa sebagai persiapan diri untuk berpuasa di bulan Ramadhan yang merupakan sebuah kewajiban. 

Ketiga, Bulan Sya'ban juga menjadi sejarah dimulainya Ka'bah menjadi kiblat umat Islam yang sebelumnya Masjidil Aqsho, hal ini diterangkan di dalam Suroh Al-Baqoroh ayat 144 Allah Swt berfirman :

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ 

"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam". 

Di dalam kitab Tafsir Al Jami' li Ahkamil Qur'an karangan Imam Al Qurtubi mengatakan bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw kiblat dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Harom pada malam selasa Bulan Sya'ban tepatnya malam Nisyfu Sya'ban. 

Karena Ka'bah ada simbol ketauhidan umat Islam, maka sudah seharusnya di bulan Sya'ban ini setiap umat muslim meningkatkan keimanannya dengan ketauhidan yang mantap. Menjadi muslim yang sejati, menjadi muslim yang kaffah. 

Para pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt 
Itulah tiga peristiwa mulia yang terjadi pada bulan Sya'ban, dengan adanya peristiwa-peristiwa mulia itu, maka sudah seharusnya kita sebagai umat Islam mengambil keberkahan dari kemuliaan bulan Sya'ban, jangan kita biarkan bulan Sya'ban berlalu tanpa memperbanyak ibadah terutama puasa, khususnya puasa Nisyfu Sya'ban.

والله اعلم باالصواب

Materi Khutbah di Masjid Mumfiqin Sipori-pori, 08 Sya'ban 1441/03 April 2020

0 komentar: